Shadaqah
nafilah termasuk amal ibadah yang memberikan masukkan besar bagi
pelakunya, bahkan batasan jumlah pahala tersebut tidak terhingga dan
hanya Allah-lah yang mengetahuinya.
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.” (al-Baqarah:261)
Allah akan menggantikan harta yang dishadaqahkan, memberkahinya dan menambahkan karunia-Nya. (QS. 34:39)
“…
dan barang apa yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantikan harta
yang dishadaqahkan, memberkahinya dan menambahkan karunia-Nya”.
(Saba’34:39)
Keutamaan
bershadaqah nafilah bahwa ia mampu melepaskan seorang mu’min dari sifat
kikir dan melatih tumbuhnya sifat berkorban, suka berinfaq dan itsar
(mementingkan orang lain)
“Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (muhajirin), mereka mencintai orang
yang berhijrah kepada mereka dan mereka tidak menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang
muhajirin) dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (Al-Hasyr 59:9)
Keutamaan Sedekah
“Bersedekahlah
walaupun dengan sebutir kurma, karena hal itu dapat menutup dari
kelaparan dan dapat memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api”
(HR. Ibnul Mubarok dari hadits Ikrimah)
“Jagalah
kamu dari neraka walaupun dengan separoh kurma. Jika kamu tidak
mendapatkannya, maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim dari hadits Adi bin Hakim)
“Tidak
seorang hambapun bersedekah dengan suatu sedekah dari usaha yang baik,
dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, melainkan Allah mengambilnya
dengan Tangan Kanan-Nya lalu Dia memeliharanya sebagaimana salah
seorang dari padamu memelihara anak kuda, sehingga kurma itu menjadi
seperti gunung Uhud” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At Tirmidzi dan An Nasa’i)
“Tidaklah
seseorang membaikkan sedekah kecuali Allah Azza wa Jalla memberikan
pengganti pada harta peninggalannya.” (HR. Ibnul Mubarok dari Hadits
Ibnu Sihad dengan Mursal)
Rasulullah
saw. bersabda ketika ditanya: “Manakah sedekah yang paling utama ?”
“Beliau bersabda: “Kamu bersedekah dalam keadaan kamu sehat, kikir, kamu
angan-angankan kekal dan takut miskin … “ (HR. Al-Bukhari dan Muslim
dari hadits Abu Hurairah)
“Tidak
ada seorang muslimpun yang memberi pakaian muslim lain kecuali ia dalam
lindungan Allah Azza wa Jalla selama sesobek dari padanya ada padanya.”
(HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari hadits Ibnu Abbas)
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang akan ditawan.” (QS. Ad-Dahr 76:8 )
“Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai” (QS. Ali Imran 3: 92
No comments:
Post a Comment