JARUM menunjukkan pukul 17.00 sore. Masjid Al Husna, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Medaeng, Surabaya telah ramai oleh jamaah. Mereka ada yang shalat sunnah, baca al-Qur’an dan zikir. Sekilas, tak tampak jika mereka adalah tahanan rutan kelas satu di kota pahlawan. Pasalnya, mereka juga memakai sarung, gamis, dan songkok. Mirip seperti santri di pondok pesantren.
Tak hanya itu, mereka juga pandai baca al-Qur’an. Bacaan mereka tartil dan bagus. Selain baca al-Qur’an, ada juga jamaah yang memilih berzikir. Mereka duduk mojok di sudut masjid. Mulut mereka komat-kamit menyebut asma Allah dengan mata terpejam dengan kepala sedikit digoyang ke kanan dan kiri. Sedangkan tangan mereka sibuk menggerakkan tasbih. Bahkan, mungkin karena saking khusuknya, ada salah satu jamaah yang menitikkan air mata.
Tak hanya itu, mereka juga pandai baca al-Qur’an. Bacaan mereka tartil dan bagus. Selain baca al-Qur’an, ada juga jamaah yang memilih berzikir. Mereka duduk mojok di sudut masjid. Mulut mereka komat-kamit menyebut asma Allah dengan mata terpejam dengan kepala sedikit digoyang ke kanan dan kiri. Sedangkan tangan mereka sibuk menggerakkan tasbih. Bahkan, mungkin karena saking khusuknya, ada salah satu jamaah yang menitikkan air mata.